Lampura,sinarpagiindonesia.com – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), menerjunkan Tim Pencegahan Korupsi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke Kabupaten Lampung Utara (Lampura).
Diketahui, turunnya Tim Pencegahan Korupsi dana PEN tersebut, karena Kabupaten Lampura menjadi sorotan Satgassus Pencegahan Tipikor Mabes Polri.
“Kami dapat tugas, dari Kapolri untuk mengawasi dana PEN, agar tidak terjadi penyelewengan. Karena, dana PEN adalah dana darurat untuk masyarakat, terdampak Covid-19,” kata Ketua Tim Pencegahan Korupsi Dana PEN Mabes Polri Dr Hotman Tambunan didampingi Harun Al Rasyid, dan Praswad Nugroho kepada sejumlah wartawan di Rumdis Bupati Lampura, Rabu (20/04/2022).
Ia mengatakan, pengawasan yang dilakukan adalah terhadap barang pokok dan barang penting, sehingga masyarakat tidak terbebani apalagi saat menjelang hari raya Idul Fitri.
Dijelaskannya, dari hasil peninjauan di lapangan ada beberapa harga sembako yang tidak sinkron. Namun, untuk ketersediaan minyak goreng khususnya di Provinsi Lampung, salah satunya Kabupaten Lampura banyak perbaikan. Meskipun, harganya mengalami kenaikan di level rumah tangga.
“Saat ini, yang paling penting adalah ketersediaan minyak goreng tersedia. Karena, Kapolri sangat perduli sekali dengan ketersediaan Sembako dan minyak goreng, karena menyangkut masyarakat banyak.
Ia berharap, Covid-19 akan semakin baik dan tidak akan terulang kembali. Namun, terkait pembiayaan dana PEN dan Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini dapat digunakan sesuai dengan peruntukan.
“Pengawasan dana PEN, dilakukan secara berjenjang yakni dari Polres, Polda dan Mabes Polri,” imbuhnya.
Hotman mengatakan, untuk pengawasannya pihaknya turun langsung ke masyarakat, untuk melihat realisasinya dari hulu sampai hilir. Kemudian, kembali lagi ke hilir untuk dilihat semua faktanya.
Sementara itu, Bupati Lampura H. Budi Utomo menyatakan, menyambut baik kedatangan Tim Mabes Polri yang melakukan pengawalan dana PEN.
“Sejauh ini, pengelolaan dana PEN di Lampura sudah berjalan. Bahkan, sudah PHO pengerjaannya,” ujar Budi.
Ia mengatakan, sesuai hasil laporan Kepala Dinas PUPR yang sudah selesai ada 31 pekerjaan, dari 48 paket dan satu paket gagal.
Sedangkan, imbuhnya, Sisanya masih dalam tahap penyelesaian, karena waktu pengerjaannya cukup lama yakni membangun jembatan.
“Alhamdulillah, sudah kita sampaikan hasil turun ke bawah, bahwa operasi pasar sudah dijalankan dan ketersediaan sembako hingga hari raya di Lampura tersedia,” tukasnya.
Untuk itu, lanjutnya, masyarakat juga diimbau untuk belanja sesuai kebutuhan rumah tangga, dan tidak belanja berlebihan. (spi/biro/*)
No comment