Lampura,sinarpagiindonesia.com – Sejumlah permasalahan kembali ditemukan dalam program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) DAK 2022 melalui dinas PUPR Lampura dan diduga tanpa adanya pengawasan yang ketat.
Setelah sebelumnya diberitakan dugaan pemotongan 15 persen untuk pengamanan media dan pengkondisian penyedia barang oleh dinas PUPR dari total anggaran lebih dari 16 M program tersebut.
Salah satu indikasi tanpa pengawasan dari pihak terkait karena proyek SPAM DAK 2022 di Desa Gedung Makrifat Kecamatan Hulu Sungkai Lampura tidak terpasang papan proyek dan papan informasi.
Camat Hulu Sungkai, Zulham menjelaskan bahwa pihaknya tidak mengetahui persis pembangunan proyek tersebut karena dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
“sampai saat ini juga tidak ada koordinasi dari Pemdes dan KSM masalah pekerjaan itu jadi tidak banyak informasi yang bisa disampaikan namun katanya itu adalah SPAM DAK 2022” jelas Zulham, Jum’at (07/10/2022).
Ditempat terpisah Kepala Desa setempat, Rudi mengatakan bahwa papan proyek sudah dibuat namun belum sempat untuk terpasang dan karena sedang diluar meminta awak media bertemu Senin mendatang.
“sebetulnya sudah ada namun belum dipasang, kalo bicara kerjasama kami telah ada publikasi dengan berbagai media sehingga tidak bisa membangun komunikasi dengan yang lainnya” jelas Rudi melalui sambungan telepon.
Dalam pantaun dilapangan pengerjaan konstruksi cor beton tower air telah hampir selesai dengan pekerja tanpa juga dilengkapi alat pengaman diri (OPD) berupa helm dan sabuk pengaman.(spi/biro/*)
No comment