Pengukuhan Kades Di Lampura Tarik Dana 300 Ribu, Plt. Kepala DPMDT : Tidak Ada Anggaran Dari Pemkab


Lampung Utara, www.sinarpagiindonesia.com – Menjadi kabupaten termiskin di Lampung bukanlah isapan jempol, rupanya kabupaten Tunas Ragem Lampura tak memiliki anggaran untuk melaksanakan pengukuhan jabatan kades menjadi 8 tahun dan Briefing Pj. Bupati beserta Forkopimda terkait netralitas ASN dan kades dalam pilkada sehingga biaya tersebut dibebankan ke masing – masing desa

Salah satu kepala desa di Lampura menjelaskan kegiatan yang dilakukan di Islamic Center kemarin (17/07) selain ditarik dana Rp. 300 ribu namun tidak disertai dengan pelayanan yang baik dari panitia.

“Bukan bicara duitnya namun acara kemarin dari pukul 11.00 WIB sampai sore, jangankan makan siang Snack, air mineral saja tidak ada bahkan kekurangan kursi sedangkan dana tersebut mencapai 70 jutaan” komplain salah satu kades.

Permasalahan tersebut sedang dibahas dalam grup APDESI kami, lanjut kades karena diminta pertanggung jawaban dari pengurus dalam mengelola anggaran tersebut.

Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Trasmigrasi (PMDT) Lampura, mengatakan bahwa pengukuhan jabatan kades menjadi 8 tahun merupakan amanat UU desa yang harus dilaksanakan pada Juni kemarin namun karena Pj. Bupati sedang melaksanakan ibadah haji sehingga baru terlaksana kemarin.

“Kalo anggaran memang tidak ada dari DPMDT untuk pelantikan tersebut dan boleh dicek di bagian keuangan Pemkab jadi atas inisiatif APDESI mereka melakukan sumbangan dan dari uang yang terkumpul satu rupiah pun saya tak pernah liat” jelas Adrie, (18/07/2024).

Plt. Kadis juga menambahkan bahwa seharusnya memang kegiatan itu digelar dihalaman Pemda Lampura namun karena masukan APDESI yang merasa kurang layak dilaksakan disitu maka mereka meminta di GSG Islamic Center.

“Jadi penarikan dana itu inisiatif mereka, karena tempat awal dianggap tidak pantas bagi mereka maka dilakukan di gedung” tandas Adrie

Dalam pantauan Awak media dilapangan kegiatan tersebut selain tidak adanya perencanaan yang matang juga diwarnai kericuhan pembagian uang publikasi atau pengamanan dari bendahara APDESI dengan sejumlah awak media.

“Disana bang bagi – bagi amplop biar media ngak reseh, isinya gocap (lima puluh ribu) kesana aja atau saya ambilin” ujar salah satu awak media kepada Kupastuntas.co dan Sinar pagi indonesia.com.

(spi/as/team)

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *