3 Tersangka Pembacokan Anggota TNI Di Medan yang Masih Buron, Mata Kiri Korban Mengalami Kebutaan


Medan, www.sinarpagiindonesia.com – Polrestabes Medan menetapkan lima tersangka dalam kasus penganiayaan anggota TNI bernama Prada Defliadi.

Anggota Yonif 100/PS tersebut dibacok pada Minggu (4/8/2024) hingga mengalami kebutaan di mata kiri.

Dua dari lima tersangka telah ditangkap yakni DHM (34) yang menjabat sebagai Ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) Ranting Sekip dan anggotanya, RDS (45).

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy Jhon Sahala Marbun, mengaku telah mengantongi identitas para tersangka yang buron.

“Tersangka lainnya inisial TT, dia mantan ketua geng motor SL (Simple Life), lalu MJS dan MIR, mereka dalam status pengejaran,” bebernya, Jumat (9/8/2024).

Proses penyelidikan masih dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan rekaman CCTV.

“Motifnya masih di dalami,” lanjutnya.

Ia menjelaskan para tersangka tergabung dalam dalam Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan geng motor.

Teddy meminta ketiga tersangka yang masih buron untuk segera menyerahkan diri.

“Supaya tidak terjadi dampak yang tidak diinginkan. Saya minta kepada inisial TT, MJS dan MIR, agar segera menyerahkan diri ke Polrestabes Medan,” pungkasnya.

Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico Siagian, mengatakan Prada DSK masih dirawat di Rumah Sakit Putri Hijau, Medan.

Ia menjelaskan Prada DSK dibacok sehingga luka yang dialami cukup serius.

“Kondisi luka dibagian kepala, tangan, kemudian juga mata. Laporan terakhir mata sebelah kirinya buta,” bebernya, Senin (6/8/2024).

Dalam foto yang beredar terlihat kepala Prada DSK dibalut perban dan tubuhnya penuh lebam.

Kolonel Rico Siagian membantah penyerangan terhadap Prada DSK akibat cekcok di tempat hiburan malam.

Para pelaku diduga sedang mabuk sehingga melakukan penyerangan dengan membabi buta.

Kronologi Penganiayaan

Kapolrestabes Medan, Kombes pol Teddy Jhon Sahala Marbun, mengatakan kasus penganiayaan berawal ketika korban nongkrong di kafe dari Sabtu (3/8/2024) malam hingga Minggu dini hari.

Kedua korban kemudian didatangi sejumlah anggota geng motor.

“Tujuh orang laki-laki ini, langsung menemui Pratu AS dan bertanya ‘abang yang tadi kan?’, dijawab ‘kami nggak tahu apa-apa, kami Aparat TNI’,” ungkapnya, Senin (6/8/2024).

Mendengar jawaban korban, pelaku RDS terpancing emosinya dan melakukan penganiayaan.

“Terus datang laki-laki (RDS) berkata, ‘kenapa rupanya kalau aparat TNI’ dan kemudian salah satu laki-laki langsung mendorong Pratu AS,” lanjutnya.

Perkelahian antara korban dan geng motor tak dapat dihindarkan.

Pratu AS yang tak berdaya diserang hingga kakinya keseleo.

Anggota geng motor kemudian mengejar Prada Defliadi yang melarikan diri.

“Pelaku TT (buron) bersama teman-temannya yang diantaranya merupakan anggota geng motor SL, melakukan pengeroyokan terhadap korban.”

“Para pelaku meninju, menendang dan membacok korban hingga korban tidak berdaya,” bebernya.

Prada Defliadi yang ditemukan babak belur dibawa ke rumah sakit oleh teman-temannya.

“Ini kita cocokan dengan kamera CCTV yang kita dapat di Jalan Sekip, adapun tersangka yang diamankan ada dua orang,” ucapnya.

Para pelaku merupakan Anggota Ikatan Pemuda Karya (IPK) dan geng motor Simple Life (SL).

“DHM ini ketua IPK ranting sekip, RDS salah satu anggota IPK, dan TT yang masih melarikan diri mantan ketua Simple Life. Diduga terafiliasi (antara IPK dan SL),” jelasnya.

Kombes pol Teddy menambahkan, DHM dan RDS ditangkap di lokasi yang berbeda.

“Para pelaku dikenakan Pasal 170 ayat 2 Jo 351. Pengeroyokan dan penganiayaan yang mengakibatkan luka cacat,” pungkasnya.

(spi/red)

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *