Lampung Utara, www.sinarpagiindonesia.com – jalan sepanjang 600 meter penghubung antara Desa Penagan Ratu dan Desa Peraduan Waras kecamatan Abung Timur, kabupaten Lampung Utara (Lampura), jalan yang di keluhkan warga karena mengalami kerusakan, di bongkar ulang.
Kabid Bina Marga SDABMBK Lampung Utara, Rico Budiyanto, mengatakan jalan yang mengalami kerusakan, saat ini telah di Lakukan pembongkaran ulang.
saat ini telah di Lakukan pembongkaran ulang. Jalan sepanjang 600 Meter Dengan penghubung antara Desa Penagan Ratu dan Desa Peraduan menggunakan anggaran 200 juta, menggunakan metode tambal sulam,” ucap Rico Budiyanto, Minggu (15 Desember 2024)
Dia pun membenarkan Jalan sepanjang 600 Meter mengalami kerusakan sebelum di gunakan oleh Pengendara melintas, sehingga menimbulkan keluhkan warga setempat
Kita mendapat laporan, jalan yang di keluhkan warga karena mengalami kerusakan, begitu mendapat laporan, kita Langsung kumpulkan rekanan untuk di lakukan pembongkaran ulang,” kata Kabid Bina Marga SDABMBK Lampung Utara, Rico Budiyanto
Sebelumnya, Warga Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara (Lampura), mengeluhkan kualitas jalan penghubung antara Desa Penagan Ratu dan Desa Peraduan Waras.
Jalan tersebut mengalami kerusakan parah meski baru saja diperbaiki.
Keluhan ini disampaikan oleh Aan, salah satu warga setempat.
Ia menjelaskan bahwa aspal pada jalan penghubung ini mulai mengelupas hanya dengan dikeruk menggunakan tangan kosong.
“Kerusakan ini baru kami sadari pada Jumat (13 Desember 2024). Bahkan, ada bagian jalan yang diperbaiki, tapi sebagian lainnya tidak disentuh sama sekali,” ungkapnya kecewa.
Menurut Aan, proses perbaikan jalan sepanjang 150 hingga 100 meter ini dilakukan pada hari yang sama saat keluhan muncul.
Namun, kualitas pengerjaannya dinilai sangat rendah sehingga memicu kekecewaan warga dan pengguna jalan.
“Saya dan warga Abung Timur tentu mendukung adanya perbaikan jalan. Tetapi, kami meminta hasil pekerjaan yang sesuai dengan standar mutu,” tegas Aan.
Ia menambahkan bahwa kondisi jalan saat ini bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap proyek pemerintah.
Aan juga meminta agar perbaikan dilakukan kembali dengan kualitas yang lebih baik sehingga warga tidak merasa dirugikan.
“Kalau proyek ini dikerjakan asal-asalan, ya wajar jika disebut proyek abal-abal. Bahkan, diinjak anak kecil saja langsung rusak,” katanya dengan nada kesal.
(spi/as)
No comment