Nagan Raya, www.sinarpagiindonesia.com – LSM GMBI gerakan masyarakat bawah Indonesia membantah tudingan Lembaga ( BAI ) yang menduga pihak oknum Kapolres dan kasat reserse Nagan raya melakukan pembiaran aktivitas tambang ilegal di wilayah Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya
Diterbitkan oleh salah satu media online pada tgl 25,12,2024b yang BERJUDUL BAI ACEH MINTA PRESIDEN PRABOWO DAN KAPOLRI LISTYO SIGIT PRABOWO AGAR MEGUNSUT TUSTAS MAVIA TANBANG MAS ILEGAL
“Zulfikar meras Tidak mungkin polres nagan raya melakukan pembiaran,” dan menerima upeti per unit evakator /beco 27 jt kata KETUA LSM GMBI PROVINSI ACEH (ZULFIKAR ZA) saat konfirmasi melalui via WhatsApp kamis (26/12/2024) oleh media ini…..
Pernyataan ini disampaikan karena adanya Bahasa LSM BAI dan salah satu media online Publik ( Media investigasi net ) yang menilai Kapolres dan kasat Reskrim Nagan Raya terima Upeti per beco 27 jt terkaitan dengan minyak timbunan jenis solar yang pernah di sebutkan namanya berinisial ( nyaklah ) yang di beking oleh Kapolres dan Reskrim kabupaten Nagan Raya
Nagan Raya. Menurut KETUA LSM GMBI ACEH, ( ZULFIKAR ZA ) setelah mendapat informasi dari pemberitaan media online, pihaknya langsung melakukan sosial control dan mengecek kebenarannya di lapangan, guna menemukan adanya indikasi aktivitas tambang ilegal dan minyak timbunan jenis solar yang dimaksud
menurut Zulfikar ini bisa mencemarkan nama baik Institusi Polri , kami dari LSM GMBI PROVINSI ACEH menindak lanjuti informasi kalau masih ada kegiatan yang dimaksud. Ternyata di TKP yang dimaksud tidak terdapat kegiatan tambang ilegal,ini bisa menimbulkan kan kegaduhan di kalangan publik,kata Zulfikar
Lsm gmbi aceh tidak akan menutup diri jika ada kegiatan yang merugikan negara. Karena itu, dihimbau kepada masyarakat kalau menemukan kegiatan yang menyimpang supaya segera melaporkan kepada pihaknya.
” Kalau ada laporan kami akan segera turun dan jika terbukti ada pelanggaran, akan kita laporkan ke pihak terkait sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya
Dan lon tidak mau konfirmasi via WA yang belum jelas indentitas dan legalitas nya sebagai wartawan.
(spi/hj/red)
No comment