Masyarakat 2 Dusun Protes Pembukaan Lahan Sawit Oleh Kelompok Tani


Tapaktuan, www.sinarpagiindonesia.com – Warga masyarakat 2 Dusun Geruduk Hutan Adat Delong Senenggan memprotes Pembukaan Lahan oleh Kelompok Tani. Ketegangan terjadi dikawasan hutan adat Delong Senenggan, kecamatan Kluet Timur kabupaten Aceh Selatan saat ratusan warga dari Dusun Tanah Munggu dan Dusun Labah Rambong melakukan aksi protes terhadap aktivitas pembukaan lahan sawit oleh kelompok Tani Delong Durung.

Aksi Demo warga kedua Dusun tersebut berlangsung pukul 08.30 WIB ini akibat oleh berkelanjutan pembukaan Badan jalan menuju Area lahan oleh kelompok Tani yang diketuai Nasrullah, meskipun status lahan hutan adat tersebut masih menunggu dari keputusan Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan.

Wartawan SPI dapat informasi Jumat (25/7). Kelompok Tani menggunakan alat berat Ekskavator (beko) dalam pembukaan jalan yang memicu kemarahan warga, warga masyarakat yang datang ke lokasi dengan membawa senjata tajam langsung melampiaskan kemarahan dengan merusak alat berat, kaca bagian depan bagian bawah pecah, bagian belakang ekskavator ringsek akibat serangan dan hantaman Warga masyarakat kedua Dusun.

Prokompimcam kluet Timur yang tiba dilokasi beberapa saat para demo protes kericuhan berlangsung, segera mengupayakan persuasif dengan Mediasi dan menenangkan warga kedua Dusun supaya tidak terjadi tindakan warga lebih Anarkis bisa menyebabkan Pidana Umum.

Dalam negosiasi dengan warga kedua Dusun yaitu Dusun Tanah Munggu dan Dusun Labah Rambong menyampaikan tiga tuntutan yaitu :
1.Penghentian secara total pekerjaan pembukaan jalan menuju lahan sengketa.
2.pengeluaran alat berat dari kawasan hutan Adat Delong Senenggan.
3 Tidak boleh ada aktivitas apapun dilokasi hingga ada keputusan Resmi dari Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan.

Menangapi situasi makin memanas prokopimcam kluet Timur ambil keputusan ekskavator segera ditarik keluar lokasi untuk meredam situasi ketegangan, sekitar jam 11.30WIB operator Beko tiba di lokasi dan mengoperasikan beko keluar lokasi Area keluar Area Hutan Adat. Setelah beko berhasil keluar lokasi situasi mulai kondusif, warga masyarakat kedua Dusun tersebut mulai membubarkan diri kembali kerumah masing masing tanpa insiden lanjutan dari kedua Dusun tersebut.

Konfirmasi wartawan pada kepala Dusun labah Rambong Safrizal mengatakan jumat (25/7) warga turun kelapangan demo atas kecewaan masyarakat atas gagalnya keputusan dari Pemerintah kabupaten Aceh Selatan.

Selama ini masyarakat selalu taat terhadap perjanjian yang diputuskan dalam proses Mediasi, baik tingkat Desa hingga Kecamatan dan kabupaten Aceh Selatan. Kami berharap semua pihak dapat menyikapi persoalan ini secara objektif dan berdasarkan fakta Hukum yang ada kata Nasrullah.

(spi/jb)

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *