Pekanbaru, www.sinarpagiindonesia.com – Himpunan Mahasiswa Rokan Hulu (HMR) Universitas Lancang Kuning (Unilak) melakukan unjuk rasa di depan gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Pekanbaru. Aksi ini menuntut penyelidikan serius atas dugaan korupsi dalam pengadaan obat di RSUD Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) dan mempertanyakan kinerja Dinas Kesehatan Rokan Hulu.
Demonstrasi itu dipicu oleh temuan mengejutkan di RSUD Rohul, dimana obat-obatan yang sudah kadaluarsa ditemukan Satu Tempat dengan obat yang masih layak pakai. Temuan ini memunculkan kekhawatiran besar akan keselamatan pasien dan potensi malpraktik.
Lebih parah lagi, para demonstran menyoroti masalah penyimpanan obat kadaluarsa selama tujuh tahun terakhir. Mereka menyatakan bahwa **gudang farmasi lama milik Dinas Kesehatan Rohul, yang seharusnya menjadi tempat penyimpanan obat kadaluarsa sebelum dimusnahkan, berdasar Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK diyakini tidak ada atau tidak jelas keberadaannya**. Ketidakjelasan ini menimbulkan tanda tanya besar kemana obat-obatan kadaluarsa selama bertahun-tahun itu dialihkan dan bagaimana proses pemusnahannya, serta berpotensi menjadi celah penyalahgunaan.
“Kami mendesak Kejati Riau untuk segera mengusut tuntas dugaan korupsi dalam pengadaan obat ini. Temuan obat kadaluarsa yang bercampur dengan obat baik adalah bukti nyata kelalaian yang membahayakan masyarakat. Ketidakjelasan gudang farmasi lama untuk penyimpanan obat kadaluarsa selama 7 tahun juga sangat mencurigakan dan perlu diinvestigasi,” tegas Kordinator Aksi Sandi Rahmadhana saat menyampaikan orasi aksinya.
Di sisi lain Harnatis selaku pengurus HMR Unilak meminta tindakan tegas dari aparat penegak hukum, HMR Unilak juga menyerukan dua hal penting kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu:
1. **Tindakan Serius Bupati Rohul:** Para mahasiswa menuntut Bupati Rokan Hulu untuk mengambil tindakan tegas dan segera menyikapi persoalan pelik di RSUD dan Dinas Kesehatan ini. Mereka menekankan bahwa keselamatan pasien dan penggunaan anggaran daerah yang benar harus menjadi prioritas utama.
2. **Evaluasi Kinerja Kepala Dinas Kesehatan:** Himpunan Mahasiswa Rokan Hulu (HMR Unilak )secara tegas meminta agar Bupati melakukan evaluasi menyeluruh, bahkan mencopot jika diperlukan, terhadap kinerja Kepala Dinas Kesehatan Rohul saat ini. Para mahasiswa menyatakan bahwa Kadis Kesehatan diduga **tidak kompeten** dalam mengelola dan mengawasi pengadaan, penyimpanan, dan pemusnahan obat, sehingga berpotensi menyebabkan kerugian negara dan membahayakan kesehatan masyarakat.
Aksi demonstrasi berlangsung tertib, dengan peserta membawa spanduk dan poster berisi tuntutan. Mereka berharap tuntutannya didengar dan ditindaklanjuti dengan cepat oleh Kejati Riau dan Bupati Rohul demi mengungkap kebenaran, menindak tegas pelaku yang bertanggung jawab, dan memperbaiki tata kelola pengadaan serta pengelolaan obat di RSUD dan Dinas Kesehatan Rokan Hulu.
**Upaya konfirmasi ke Dinas Kesehatan dan RSUD Kabupaten Rokan Hulu terkait temuan obat kadaluarsa dan keberadaan gudang farmasi lama belum mendapat tanggapan hingga berita ini diturunkan.
(spi/r
No comment