Pekanbaru, www.sinarpagiindonesia.com – Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang istimewa dalam Islam.
Di dalamnya, terdapat banyak keutamaan dan pahala yang akan dilipatgandakan. Karena itu, berbagai amalan istimewa yang dapat dilaksanakan umat muslim di bulan Dzulhijjah ini. Mulai dari ibadah sunnah hingga wajib.
Demikian Pengajian Rutin yang disampaikan oleh Ust. H. Marhalim, S. Ag di Masjid Al- Mizan yang diikuti oleh seluruh pegawai Kejaksaan Tinggi Riau yang beragama Islam.
Pengajian Rutin yang di mulai pada pukul 08.00 Wib tersebut dibenarkan oleh Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto SH.,MH., Senin (3/7/2023).
Saat di konfirmasi disebutkan Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto, dalam pengajian rutin ini, Ust. H. Marhalim, S. Ag menyampaikan Ada beberapa Amalan yang bisa kita lakukan dibulan Dzulhijjah yaitu, Puasa Dzulhijjah sangat dianjurkan adalah menunaikan puasa Dzulhijjah.
Umat Islam kata Ust. H. Marhalim, S. Ag disunnahkan untuk berpuasa selama sembilan hari pertama atau tanggal 1-9 Dzulhijjah, Memperbanyak takbir tahlil, tasbih, istighfar, dan doa merupakan amalan shalih yang dianjurkan pada bulan Dzulhijjah.
Kemudian Melaksanakan Ibadah Haji, Amalan ini wajib ditunaikan oleh umat Islam yang diberi kecukupan rezeki oleh Allah SWT. Barang siapa menunaikan ibadah haji menurut cara dan tuntunan yang disyariatkan, maka atas izin Allah akan memperoleh balasan yang sangat agung, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
Tidak hanya sampai disitu, Amalan shalih memperbanyak amalan shalih bukan hanya ditujuan pada satu titik amalan saja, diantaranya bagi yang tidak mampu berhaji, banyak amal shalih pada bulan Dzulhijjah yang dapat dilakukan, adapun amalan yang dimaksud antara lain shalat sunnah, dzikir, sedekah, dan berbagai macam amalan lainnya.
Berpuasa hari Arafah jelas Ust. H. Marhalim, S. Ag, hari Arafah jatuh pada 9 Dzulhijjah, hari ini penuh dengan keutamaan, diantaranya merupakan hari pengampunan dosa serta hari bagi para jamaah haji untuk wukuf. Sholat Idul Adha, di bulan Dzulhijjah terdapat satu Hari Raya besar bagi umat Islam, yakni Idul Adha. Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Hari raya adalah hari ketika umat Islam bersenang-senang dan bergembira sesuai dengan tuntunan syariat. Pada Hari Raya Idul Adha, umat Islam juga disunnahkan melaksanakan sholat pada pagi hari, yakni shalat Idul Adha.
Menunaikan sholat Idul Adha bertujuan agar umat muslim benar-benar menyadari bahwa segala kenikmatan dan kesenangan yang mereka rasakan adalah karunia Allah SWT.
Selain itu, agar tidak lupa atas kewajibannya untuk senantiasa bersyukur serta memuji kebesaran Allah SWT. Berkurban, Idul Adha juga kerap disebut Idul Kurban atau Hari Raya Kurban. Hal ini lantaran Hari Raya Idul Adha identik dengan ibadah berkurban.
Berkurban dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari Tasyriq. Amalan ini disunnahkan sebagaimana ajaran Nabi Ibrahim AS. Berkurban termasuk ibadah yang disyariatkan oleh Allah SWT berdasarkan al-Qur’an dan hadits.
Taubat, pada bulan Dzulhijjah umat muslim juga ditekankan untuk bertaubat dari berbagai dosa serta meninggalkan segala kemaksiatan. Secara sederhana, pengertian taubat adalah kembali kepada Allah SWT dari perkara yang Dia benci secara lahir dan batin menuju perkara yang Dia senangi.
Bertaubat dilakukan dengan menyesali dosa yang telah lalu, meninggalkan perbuatan dosa seketika itu juga, dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali. Pada hakikatnya, tidak ada manusia yang terlepas dari dosa dan maksiat.
Terkait Kegiatan Pengajian Rutin Kejaksaan Tinggi Riau oleh Ust. H. Marhalim, S. Ag bertempat di Masjid Al-Mizan Kejaksaan Tinggi Riau, Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto menambahkan kegiatan pengajian Rutin berjalan lancar mengikuti secara ketat protokol kesehatan (prokes).
(spi/bmbg/lucky)
No comment