Batam,sinarpagiindonesia.com –Ekspedisi pengiriman barang paket yang dilakukan oleh J &T lewat pelabuhan tikus barelang dengan menggunakan kapal ferry Garuda 08 diduga kuat untuk menghindari pajak guna meraup untung yang lebih besar.
Kegiatan bongkar muat barang paket yang dilakukan ekspedisi J &T ini di ketahui di backup oknum yang mengaku dari satuan Lantamal, (Jumat, 03/11/2023).
“Barang paket bang, tunggu aja bentar lagi datang pengurusnya”, ujar salah satu pekerja yang sedang membongkar barang dari kapal ferry Garuda 08 ke dalam lori box.
Tak lama datang pria berbadan tegap berpangkas cepak dengan sepeda motor menggunakan helm warna biru laut yang mengaku dari satuan Lantamal dan sebuah mobil sedan warna merah.
“Kita dari Lantamal, ada apa”, ujar pria itu dengan nada sombong nya kepada awak media ini.
Saat awak media ini mencoba mengkonfirmasi kegiatan bongkar muat yang dilakukan di pelabuhan tikus itu milik ekspedisi mana dan kenapa kegiatan dilakukan di pelabuhan ini?
“Ini ekspedisi J &T, ujarnya singkat dan pergi mendekati para pekerja bongkar muat itu.
Awak media ini mencoba mengkonfirmasi “Letkol Benny selaku Paban Kadispen Lantamal IV Kepulauan Riau terkait kegiatan penjagaan yang dilakukan Oknum yang mengaku dari satuan Lantamal IV ” prekas red” apakah sudah seijin dan sepengetahuan kesatuan?
“Sudah saya infokan ke bagian intel untuk pengecekan”, ujar Letkol Benny lewat pesan wa nya ke awak media ini.
Namun sangat disayangkan, hingga kegiatan bongkar muat barang itu selesai tidak ada reaksi dari satuan Lantamal IV untuk orang yang mengaku anggota Lantamal IV yang sedang melakukan penjagaan kegiatan bongkar muat barang paket di pelabuhan yang sebenarnya tidak bisa melakukan kegiatan bongkar muat barang itu. (spi/karin)
No comment