Dairi,sinarpagiindonesia.com –Pembangunan Rehabilitasi PSAB Bernilai Lebih 237 Juta Rupiah Lebih berada di Desa Soban, Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi dinilai amburadul.
Proyek pembangunan Rehabilitasi PSAB( pompanisasi) berada di dusun tiga diduga bagai proyek asal asalan tanpa memperhitungkan teknik sebagaimana mestinya.
Kesannya, hanya untuk menghabiskan anggaran Dana Desa untuk memperkaya segelintir oknum tertentu.
Penanam pipa dari sumber air menuju dusun tiga yang kondisi menanjak sejauh lebih kurang 300 meter, hanya ditanam sedalam lebih kurang 17 cm, dan air dinaikkan melalui pipa memakai alat pompanisasi menuju tower penampungan untuk selanjutnya dibagikan kerumah pelanggan.
Padahal menurut beberapa sumber untuk mengurangi resiko kerusakan pipa yg ditanam mestinya di kedalaman 30 cm dan dilapiisi pasir agar mengurangi getar ditimbulkan dari atas permukaan tanah jika dilindas kenderaan roda empat dan bermuatan berat.
Ironisnya menurut warga lagi, ketika dilakukan uji coba untuk mengetahui lancar tidaknya arus air ke rumah pelanggan, ternyata mesin pendorong air bertenaga listrik mengalami kerusakan dan diperbaiki oleh pengurus kantor desa, hingga sekarang tidak berjalan secara maksimal.
“ air mengalir kerumah penduduk dua kali dalam sehari yakni sekitar jam 6 pagi hingga jam 7.30 dan sore dari jam 4 hingga jam 5.30 dan air yang tertampung hanya berkisar 5 ember” ujar masyarakat baru baru ini.
Selain teknis yang amburadul . Kejanggalan lain juga menambah kerumitan. proyek yang dimaksud ternyata tidak diketahui BPD desa bagaimana bentuk RAB pekerjaan dari proses awal hingga sampai sekarang, padahal kegiatan PSAB tersebut akan dibuatkan BUMDES desa Soban “ sementara pengurus BUMDES sendiri belum diberikan SK karena masih dalam pengurusan
Masih banyak kejanggalan lain yang bakal ditelusuri tim Investigasi seperti dana Pendidikan di desa tersebut dianggarkan lebih kurang 42 Juta namun anehnya sampai sekarang belum ada PAUD di desa yang dimaksud.
Sementara Kades Soban Kecamatan Siempat Nempu Herlan Nainggon ketika dihub langsung ke kantornya disebutkan perangkat desa, dianya sedang tidak berada ditempat begitupun melalui nomor WA nya tidak mau menjawab sama sekali.
Diminta instansi terkait dalam hal ini Inspektorat, Kabupaten Dairi dan berikut Aparat Penegak Hukum mau menelusuri kasus ini agar jelas terang benderang (spi/ginting)
No comment