Aceh Subulussalam, www.sinarpagiindonesia.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Subulussalam, Azhari, S. Ag., M.Si berharap pelaksanan pemilihan wali kota dan wakil wali kota Subulussalam pada 27 November 2024 mendatang berjalan sukses dengan mengedepankan nilai-nilai kejujuran.
Hal itu disampaikan Azhari saat menghadiri kegiatan peluncuran Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota 2024 di Lapangan Beringin yang dilaksanakan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Subulussalam, Senin, 3 Juni 2024.
Menurut Azhari, KIP sebagai penyelenggara pilkada diharapkan dapat menjaga integritas dan nilai-nilai independensi, agar proses pemilihan kepala daerah di Bumi Sada Kata ini melahirkan pemimpin yang lahir dari proses demokrasi mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan kebenaran.
“Mudah-mudahan KIP bisa melaksanakan pilkada dengan proses kejujuran, dengan penuh integritas, dengan penuh nilai-nilai independensi,” kata Azhari.
Ia juga memastikan aparatur birokrasi di Pemko Subulussalam tidak akan berpihak kepada partai politik manapun, dan tidak terjebak dengan kepentingan parpol, karena itu, ASN birokrasi akan mengedepankan nilai-nilai kebenaran demi kemajuan daerah.
“Menjaga independensi etis yaitu bagaimana penyelenggara pemilu bisa membela nilai-nilai kebenaran, itu adalah satu komitmen yang harus dikedepankan, untuk memajukan daerah. Kalau kita tidak membela nilai-nilai kebenaran, apalagi yang kita bela, karena hidup mati kita untuk memperjuangkan nilai-nilai kebenaran,” tegas Azhari.
Menurutnya, pilkada bukan hanya ajang proses pemilihan wali kota dan wakil wali kota saja, tapi ini sebagai wujud komitmen nyata meningkatkan partisipasi masyarakat melahirkan pemimpin yang mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik lagi.
Pemerintah, kata Azhari berharap pilkada berjalan dengan baik, dan melahirkan pemimpin yang memiliki kompetensi, membawa kesejahteraan bagi masyarakat, serta memimpin yang mampu mengantarkan generasi muda ke depan, untuk menjadi pemimpin-memimpin yang baik atau menjadi masyarakat yang baik.
“Tapi kalau even pilkada ini kita jadikan ajang main-mainan, kita khawatirkan generasi mudah kita ke depan tidak akan baik. Apalagi dua tahun ke depan, kita memasuki era bonus demografi, dimana generasi muda yang paling dominan,” ujar Azhari.
“Tapi kalau generasi mudah kita tidak memiliki kompetensi, tidak berkualitas, maka bangsa ini juga khawatir bagaimana menyongsong dua tahun ke depan, inilah urgensi kepentingan negara. Oleh karena itu, mau tidak mau, siap tidak siap, suka tidak suka, Pemko Subulussalam
berkomitmen untuk menyukseskan pilkada ini.kata Pj walikota.
(spi/saur)
No comment