Aceh Subulussalam, www.sinarpagiindonesia.com – Di tengah berbagai tantangan yang menghadang dunia pendidikan, Kota Subulussalam terus berbenah dan menunjukkan kemajuan signifikan. Salah satu langkah strategi yang dilakukan adalah menggelar rapat Penguatan Penyusunan Arkas 2025 dan Finalisasi LPJ BOS Tahun Anggaran 2024 yang berlangsung di SDN 1 Subulussalam.
Rapat ini dihadiri oleh seluruh kepala sekolah SD dan SMP di Kota Subulussalam serta para pemangku kepentingan pendidikan setempat. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa perencanaan dan pengelolaan dana pendidikan dilakukan dengan efektif, efisien, serta berbasis kebutuhan riil sekolah.
Menurut Zulkarnain, S.Pd, M.Si, perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam, penyusunan Arkas (Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) 2025 harus berbasis pada data yang akurat dan tidak hanya meniru dari tahun-tahun sebelumnya.
“Kita ingin memastikan bahwa program-program yang disusun benar-benar efektif dan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Subulussalam. Penyusunan Arkas 2025 harus Merujuk pada Rapor Pendidikan agar sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan,” ungkapnya.
Dalam rapat ini, tim BOS menegaskan bahwa penyusunan Arkas harus selaras dengan kebutuhan spesifik sekolah, mulai dari pengembangan SDM (sumber daya manusia) tenaga pendidik dan peserta didik.
Salah satu perhatian utama dalam perencanaan pendidikan tahun mendatang adalah menyediakan buku siswa dan guru. Dinas Pendidikan menekankan bahwa sekolah harus mengutamakan pengadaan buku terbuka serta bahan bacaan untuk meningkatkan literasi peserta didik.
“Literasi adalah kunci utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, sekolah harus memastikan bahwa siswa memiliki akses yang cukup terhadap buku-buku yang mendukung proses pembelajaran,” jelas Zulkarnain.
Selain majalah zamelain itu, buku bacaan non-akademik juga diharapkan tersedia di setiap sekolah untuk menumbuhkan minat membaca sejak dini.
Selain itu, optimalisasi pengelolaan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dinas Pendidikan menegaskan bahwa dana BOS harus digunakan secara efektif dan transparan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, bukan sekadar untuk kebutuhan administrasi sekolah.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah yang dialokasikan benar-benar digunakan untuk kepentingan pendidikan. Penggunaan dana BOS harus tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Zulkarnain.
Melalui rapat ini, diharapkan pendidikan di Kota Subulussalam dapat terus berkembang dan menghadapi tantangan dengan solusi yang inovatif. Dengan perencanaan yang matang dan pengelolaan yang baik, dunia pendidikan di Kota Subulussalam diharapkan mampu mencetak generasi unggul dan siap menghadapi masa depan.
Upaya ini menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan Kota Subulussalam sebagai daerah yang maju dalam bidang pendidikan, meskipun menghadapi berbagai tantangan dan dinamika perubahan zaman.
(spi/saur)
No comment