Aceh Subulussalam, www.sinarpagiindonesia.com – Jalan perbatasan kondisinya rusak parah yang menghubungkan Provinsi Aceh dengan Sumatera Utara yang menghubungkan antara kecamatan suro . Kecamatan Simpang Kanan dan kecamatan sibagindar belum juga diperbaiki sampai sekarang Akibatnya, perekonomian masyarakat di tiga kecamatan masih terhambat.
Kerusakan jalan parah tersebut berdampak langsung pada aktivitas warga dari Desa Guha dan Lae Gambir di Kecamatan Simpang Kanan, Desa Keras di Kecamatan Suro, Aceh Singkil, serta masyarakat dari Desa Sibagindar, Kecamatan Sibagindar, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
F. Manik (32), warga Kecamatan Suro, mengaku jalan rusak di desanya membuat akses hasil perkebunan sawit terganggu.
“Dampak kerusakan jalan ini berpengaruh dengan perkembangan ekonomi kami. Keberadaan jalan ini sangat penting untuk menunjang pendapatan dari hasil kebun,” ungkapnya, Sabtu (20/9/2025).
Padahal, ruas jalan Simpang Siompin – Keras, Suro hingga batas Sibagindar, Pakpak Bharat, sempat mendapat perhatian Pemerintah Aceh tahun 2023 lalu dengan alokasi peningkatan senilai Rp2,5 miliar. Namun perbaikan tak berlanjut, sehingga jalur vital antar provinsi ini kembali rusak parah.apa lagi musim penghujan tidak bisa di lewati.
Pada awal Agustus 2025, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil bersama Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat telah bersepakat melanjutkan pembangunan jalan penghubung sepanjang 8,3 kilometer tersebut. Kesepakatan itu disampaikan langsung Wakil Bupati Aceh Singkil H. Hamzah Sulaiman bersama Wakil Bupati Pakpak Bharat H. Mutsyuhito Solin.
“Hasil kesepakatan dengan Wakil Bupati Pakpak Bharat, masing-masing berkomitmen menuntaskan pembangunan jalan penghubung ini,” kata Hamzah Sulaiman.
Ia menegaskan, jika jalan tersebut rampung, maka akses perekonomian masyarakat akan lebih lancar. Selain meningkatkan pendapatan petani sawit, infrastruktur itu juga diyakini mampu membuka potensi kerja sama antar wilayah yang saling menguntungkan.. Setiap aktivitas sehari-hari tuturnya.
(spi/saur)



No comment