Kontraktor Siluman Timbun Hutan Bakau,KPHL Kota Batam Diam

 

Batam,sinarpagiindonesia.com – Hutan bakau menjadi salah satu cara yang penting untuk mencegah abrasi dan instrusi air laut di pesisir pantai.

Selain itu, habitat organisme pantai, seperti kepiting, udang, dan alga, juga dapat dilindungi oleh hutan bakau.

Selanjutnya tanaman bakau juga bermanfaat untuk melindungi pantai dari erosi. Tanaman bakau yang tumbuh ditepi pantai dapat melindungi dataran dari hempasan ombak secara langsung. Sehingga ombak tidak langsung menerjang dataran yang akan menyebabkan erosi dan longsor, karena terlindungi oleh tanaman bakau.

Namun sangat disayangkan di Kota Batam hal ini diabaikan salah satu “KONTRAKTOR SILUMAN” yang tidak diketahui identitasnya merusak hutan bakau dengan leluasanya tanpa rasa bersalah.

Kegiatan penimbunan hutan bakau ini sudah berlangsung sekitar sebulan tanpa ada teguran dari pihak pihak berwenang dalam hal ini dinas kehutanan dan lingkungan hidup dari daerah hingga kementrian.

Pembiaran yang dilakukan oleh pihak pihak terkait ini menimbulkan pertanyaan “ada apa dibalik penimbunan hutan bakau tersebut?”

Awak media ini mencoba mengkonfirmasi “Lamhot Sinaga,red” selaku kepala kesatuan pengelolaan hutan lindung (KPHL) Kota Batam terkait kegiatan penimbunan hutan bakau di area Tanjung Gundap Kota Batam, namun sangat disayangkan “Lamhot,red” lelbih memilih bungkam. (Sabtu, 3/9/2022).

Diwaktu yang bersamaan, awak media ini juga mencoba mengkonfirmasi salah satu pihak perusahaan siluman yang melakukan penimbunan hutan bakau itu, “Slamet,red) terkait perizinan penimbunan hutan bakau yang di peroleh, namun hingga berita ini di upload tidak merespon konfirmasi yang dilayangkan lewat media sosial (WA).

Sebelumnya, diketahui beberapa warga kampung tua yang mata pencarianya sebagai nelayan merasa heran dan tak terima dengan kegiatan penimbunan hutan bakau tersebut karena mengganggu mata pencaharian masyarakat setempat.

Perlu diketahui Hutan bakau harus dijaga kelestarianya agar keseimbangan alam dan keselamatan manusia tetap terjaga. (*/ karin natasha

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *