Medan, www.sinarpagiindonesia.com – Sebanyak lima mayat tanpa identitas ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Jalan Sampul, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Kasus ini berawal dari video viral di media sosial soal penemuan dua mayat di kampus tersebut. Dalam video, terlihat kondisi mayat tanpa identitas itu telah membusuk dan ditempatkan di dalam bak biru berisi air di lokasi parkiran lantai 9 kampus tersebut.
“Ada mayat di UNPRI lantai 9,” ucap perekaman video sambil menunjukkan lokasi penemuan mayat tersebut.
Video viral itu kemudian ditindaklanjuti oleh Sat Reskrim Polrestabes Medan dengan langsung mendatangi lokasi kampus UNPRI pada Senin (11/12) malam. Namun saat itu kedatangan aparat kepolisian sempat mendapat penolakan dari pihak UNPRI.
“Pihak kampus UNPRI tidak kooperatif karena sempat menolak pada saat kita mau lakukan olah TKP,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, Selasa (12/12).
Meski sempat dihalangi, polisi akhirnya berhasil masuk dan melakukan penggeledahan. Namun, saat itu kondisi lantai 9 tersebut sudah dibersihkan dan tidak ada lagi bak air tempat diduga jenazah berada.
“Saat petugas datang, lokasi lantai 9 tersebut sudah dibersihkan, tidak seperti yang tampak di video yang beredar,” ucap Fathir.
Saat itu, polisi sempat mencoba memeriksa sejumlah ruangan lain, namun ternyata dalam keadaan terkunci. Akhirnya, polisi kembali mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP pada Selasa.
Setelah dilakukan penggeledahan, Fathir mengungkapkan setidaknya ada lima mayat tanpa identitas di kampus tersebut.
“Dari penggeledahan, temuan sementara ada 5 mayat masing-masing 4 mayat pria dan 1 mayat wanita,” ujarnya.
“Seluruhnya ditemukan di salah satu ruangan di lantai 15. Sedang kami dalami,” sambung dia.
Disampaikan Fathir, saat ini pihaknya masih mendalami temuan lima mayat tanpa identitas di kampus tersebut, termasuk asal muasalnya.
“Dari hasil penyelidikan kami ada beberapa temuan yang akan kami coba dalami. Kami harap juga pihak-pihak yang terkait dapat kooperatif karena kami hadir ke sini untuk menghilangkan keresahan masyarakat terkait dengan video yang beredar,” tutur dia.
(spi/lucky)
No comment