Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pun angkat bicara atas wacana pemakzulan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
NTB,sinarpagiindonesia.com -Wacana pemakzulan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terus menggelinding. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pun angkat bicara atas wacana pemakzulan tersebut.
“Saya pikir soal pemakzulan ini belum saatnya. Tanggung sekali,” kata Surya Paloh seusai kampanye nasional Partai NasDem di Lapangan Umum Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Senin, 22 Januari 2024.
Ia pun menyayangkan jika soal waana pemakzulan Jokowi ini terus dibicarakan. “Sayang kalau itu dilakukan,” kata Surya Paloh.
Bos Media Grup itu pun meminta agar semua pihak bisa menempatkan dan mendahulukan kepentingan nasional di tengah tahun politik yang kian panas.
“Walau hati kita panas, tetapi kepentingan nasional harus dikedepankan daripada membicarakan pemakzulan,” katanya.
Meski demikian, ia berharap masyarakat bisa menemukan dan menjadikan hal itu sebagai pembelajaran politik.
“Jadi jangan kita korbankan bangsa ini. Masyarakat harus memetik pelajaran,” kata dia.
Wacana pemakzulan Jokowi ini muncul dari kelompok yang menamakan diri Petisi 100. Mereka mendatangi Menkopolhukam Mahfud Md pada 9 Januari 2024 lalu dan meminta sang menteri untuk memakzulkan Jokowi.
“Ada juga mereka minta pemakzulan Pak Jokowi, minta pemilu tanpa Pak Jokowi,” kata Mahfud.
Menurut Mahfud Md, ada 22 orang yang mendatangi dirinya tersebut. Mereka di antaranya yaitu Faizal Assegaf, Marwan Batubara, dan Letnan Jenderal TNI Marsekal Purn Suharto.
Selain ihwal pemakzulan, kata Mahfud, kedatangan mereka juga untuk melaporkan dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Menanggapi wacana pemakzulan itu, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Presiden Jokowi tak terganggu menanggapi wacana tersebut di tengah tahapan Pemilu 2024.
“Ya tentu beliau tidak terlalu terganggu dengan wacana ini karena beliau tetap bekerja seperti biasanya,” kata Ari saat ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta.
Ari menjelaskan bahwa Presiden Jokowi lebih fokus pada tugas pemerintahan yang makin berat dan berbagai proyek yang harus diselesaikan, terutama pada tahun terakhir masa jabatannya.
Sumber: Tempo.co
No comment