Diketahui jutaan masa pendukung Amin itu berdatangan sejak Jumat 9 Februari 2024 malam, mereka nampak terlihat mengenakan seragam putih dan sebagian dari mereka mengibarkan bendera Parpol pengusung, bendera Indonesia, hingga komunitas.
Dalam orasinya Anies Baswedan mengatakan beberapa hari ke depan adalah puncak dari perjuangan satu tahun lebih. Anies meminta kepada masa pendukungnya untuk menjaga dan mengawasi hari pencoblosan pemilu.
“Perubahan tidak datang begitu saja, saya berharap pada 14 Februari nanti muncul perubahan di Indonesia,” kata Anies dikutip dari kanal YouTube Anies Baswedan, Sabtu 10 Februari 2024.
Sambung Anis mengungkapkan selama melakukan kampanye diberbagai daerah, ia selalu mendapatkan pesan dari masa pendukungnya untuk tidak mengkhianati rakyat indonesia.
“Saya minta kepada bapak dan ibu semuanya jangan hukum saya dan cak Imin karena kesalahan orang lain. Saya berjanji dan istiqomah dalam menjaga amanah,” pungkasnya.
Sementara Sekretaris simpul pemenangan Anies Baswedan Center (ABCenter) Kabupaten Tangerang, Thohirudin mengaku pihaknya mengerahkan sebanyak lima ribu masa dalam kegiatan kumpul akbar di JIS dengan terbagi beberapa gelombang keberangkatan.
“Gelombang pertama berangkat pukul 22.00 wib, gelombang ke dua pukul 00.00 wib, gelombang ke tiga pukul 04.00 wib dan yang terakhir pukul 06.00 wib dengan jumlah masa sekitar lima ribu lebih,” kata Thohirudin.
Disinggung kenapa harus mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Thohir mengatakan tertarik dengan visi dan misi Anies Baswedan dan Cak Imin yakni akan melakukan perubahan untuk bangsa Indonesia yang lebih baik dan sejahtera.
“Banyak hal yang perlu ada perubahan seperti UU Cipta Kerja, IKN yang harusnya itu untuk pembangunan jembatan, jalan raya, sekolah dan rumah sakit dan kami yakin yang bisa melakukan perubahan adalah Anies Baswedan bukan penguasa saat ini ataupun turunan penguasa saat ini,” katanya.
Karena menurut dia sosok Anies Baswedan itu berani melakukan perubahan karena berdasarkan aturan hukum dan UUD 1945 bukan berdasarkan kemauan sendiri seperti yang pernah dilakukannya saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
“Ketika pak Anies melihat reklamasi di Jakarta tidak diperlukan ia berani melakukan straight yaitu menyetop reklamasi dan itu bukan karena keinginan melainkan karena hukum untuk keadilan rakyat,” pungkasnya (spi/*red)
No comment