Produksi Kilang Tanah Yusraini Menurun Drastis Akibat Adanya Bangunan Parit Pembatas Yang di Kelola FH

 Deli Serdang,sinarpagiindonesia.com – Diduga gegara Firman Hutasoit (FH) membangun parit pembatas pakai alat berat, produksi Kilang Tanah milik Yusraini menurun jauh. Lokasinya berada di Dusun II Desa Medan Senembah, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.

“Usaha Kilang Tanah saya sangat terganggu, produksi Kilang menurun sangat jauh, karena terganggu ada gundukan dan lubang lubang yang harus di lewati pekerja,” demikian dikatakan Yusraini, pemilik Kilang Tanah kepada awak media, Selasa (30/01/24).

Dikatakan Yusraini, pembangunan parit pembatas dimulai dari 12 Januari 2024 sampai sekarang, dan sejak itu pula produksi Kilang menurun drastis. “Kalau biasanya berproduksi lebih kurang 5 ton / hari, saat ini hanya bisa berproduksi lebih kurang 1 ton / hari,” ujarnya.

Kronologi Singkat

Pada 11 Januari 2024, Firman Hutasoit datang ke lahannya, lalu pada 12 Januari 2024 Firman melalui para pekerja membangun parit pembatas menggunakan alat berat, sehingga merusak tanaman Ubi dan Durian yang ada di lahan Yusraini.

“Pembangunan parit terus berlanjut, seiring itu pula tanaman di lahan saya rusak karena alat berat dioperasikan terus. Kemudian pada hari Sabtu, tiba tiba FH mengaku semua jadi lahannya, lalu menurunkan orang orangnya. Dan saat itu suami saya ada di lokasi kilang, lantas orang FH tersebut berkata kita bicarakan secara kekeluargaan,” ungkap Yusraini.

Pada hal, jelas Yusraini, sebelumnya warga berinisial T, yang mengaku mengetahui batas tanah dimaksud mengatakan bangunan tersebut sudah melebihi batas tanah FH, atau sudah masuk ke tanah milik Yusraini.

“Bayangkan, dampak pembangunan paret pembatas itu sangat besar untuk keberlangsungan usaha Kilang Tanah milik saya, namun FH tidak perduli malah arogan,” kata Yusraini.

“Sekali lagi saya katakan, bahwa produksi Kilang Tanah drastis menurun, selama ini berproduksi 5 ton / hari. Sejak kejadian itu, produksi lebih kurang hanya 1 ton / hari,” kata Yusraini lagi.

Yusraini kembali mengungkapkan, bahwa yang keberatan atas pembangunan parit tersebut tidak hanya dirinya, namun warga lainnya bernama Sumarno juga sama. Sumarno tampak juga keberatan, lantaran mobil barangnya terhambat keluar masuk.

“Kalau begini terus siapa yang tahan, mau tidak mau persoalan ini dibawa ke ranah hukum, sebab Kilang Tanah itu adalah mata pencaharian dan usaha saya,” tutup Yusraini.

Terkait hal tersebut, awak media ini telah berusaha menjumpai FH ke tempatnya berdinas pada Selasa (30/01/24) namun tidak bertemu. Menurut pegawai di kantor dinas tersebut, yang bersangkutan tidak masuk kerja.

Kemudian awak media mencoba mengkonfirmasi melalui WhatsApp, namun tidak ada tanggapan hingga berita ini diterbitkan.*(spi/Tim)

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *